UBER menyerahkan operasional ke GRAB, INDONESIA terjajah ekonomi era jaman Now
Kepastian Uber menyerahkan operasional Asia Tenggara kepada Grab menyisakan kesedihan 😢😢. Pernah suatu ketika saya berdoa untuk UBER ;
http://7rentcar.blogspot.co.id/2017/10/doa-dan-harapan-kami-untuk-uber-tetap.html?m=1
Tidak lagi dengar suara tuing ..tuing ...tuing panggilan order Uber. Pasti kita mitra Driver Uber merindukan perpisahan terpaksa ini. Tidak ada keraguan sedikitpun menjemput penumpang Uber. Meski nilai tunai rupiah recehan, meski dibayar kartu kredit yang bikin sulit kita beli BBM. Penumpang UBER adalah penumpang data Asli tanpa ragu. Dan pengemudi UBER merasa aman mempergunakan aplikasi UBER. Hal ini berbanding terbalik dengan aplikasi Grab dengan kenyataan #penumpangGRABpalsu.
Ada ndak pengaruh untuk penumpang ?. Saya tahu #penumpangUber semua bersedih. Melalui twitter, penumpang uber curhat; https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3937341/ramai-curhat-sedih-netizen-pasca-uber-dicaplok-grab
Agresivitas Grab yang menancapkan operasionalnya di seluruh kota di Indonesia dan Asia Tenggara tidak beda jauh saat Jepang menjajah Indonesia.
Hari ini telah pasti, sejarah terulang UBER menyerahkan Operasionalnya di Asia Tenggara kepada Grab.
Mirip masa penjajahan, bedanya dulu secara perang fisik. Hari ini INDONESIA di serahkan UBER ke Grab, = terjajah ekonomi.
Era kompetitif menyisakan Grab vs GoJek. Tidak ada lagi penyeimbang UBER. Kemana sumber-sumber kekayaan pasar Indonesia akan dikeruk........
Petinggi - Managing Director Grab Indonesia ; ngapain saja ?
Demikian juga - Managing Director Uber Indonesia ; juga ngapain saja selama ini ?
Mereka dengan mudahnya menyerahkan jutaan data driver online, wilayah operasional Indonesia, pasar terbesar Asia ; tanpa kemampuan (POWER) menolak menyerahkan harkat martabat rakyat Indonesia dari UBER ke Grab. INDONESIA ; gampang sekali diserahkan perusahaan asing Uber ke Grab.
Habis sudah cerita "NgUber Supir Transportasi Online Profesional Indonesia". Mulai 26 Maret 2018, kami Supir Transportasi Online Indonesia ada di dalam genggaman (cengkeraman) Grab.
Dan mulai esok #penjajahanJamanNow dimulai.
Sepertinya akuisisi biasa, sepertinya tidak beda jual/beli pada umumnya, sepertinya proses marger antar perusahaan seperti umumnya. Kenyataannya INDONESIA meski ada Presiden Director Uber Indonesia Monika Radijono, maupun ada Managing Director GRAB Indonesia Ridzki Kramadibrata. Mereka yang berkuasa atas udara transportasi online Indonesia dengan diam, menyetujui proses #penjajahanJamanNow terjadi.
INDONESIA tidak memiliki kedaulatan EKONOMI sedikit-pun di bidang transportasi online. Tersisa GoJek Indonesia, tempat kita menitipkan asa.
Sebagai penulis buku, sebagai ENTREPRENEUR, sebagai penggerak berkoperasi transportasi online, pendukung regulasi Transportasi Online Menteri Perhubungan, sebagai orang IT yang menguasai fleethub, sebagai pribadi, sebagai ketua koperasi ; terasa terancam dibawah jajahan era baru, khususnya udara transportasi ONLINE.
Silahkan renungkan catatan saya ini. #grabsejahtera, adalah milik "mereka" bukan kami para mitra driver. Tanyakan driver online yang setia dan jujur bersama Gr*b. Habissss dompetnya untuk modal topup Gr*b.
Dimasa depan kita tidak pernah tahu. Dulu saat Jepang datang menjajah seolah udara kemerdekaan sudah dekat. Saat ini, peranan Jepang masih terasa melalui softbank yang menguasai Investor mayoritas di Uber dan Grab. Entah apa yang akan dikeruk mereka kedepan. INDONESIA dengan wilayah luas, pasar besar, penduduk padat, kekayaan aslinya, jumlah drivernya, utang kendaraannya, dompet rupiah yang diambil, driver pengantar TUYUL yang kena pidana 12Milyar.
Demikian dulu catatan malam hari ini, melihat kenyataan UBER menyerahkan operasional Asia Tenggara kepada GRAB.
http://7rentcar.blogspot.co.id/2017/10/doa-dan-harapan-kami-untuk-uber-tetap.html?m=1
Tidak lagi dengar suara tuing ..tuing ...tuing panggilan order Uber. Pasti kita mitra Driver Uber merindukan perpisahan terpaksa ini. Tidak ada keraguan sedikitpun menjemput penumpang Uber. Meski nilai tunai rupiah recehan, meski dibayar kartu kredit yang bikin sulit kita beli BBM. Penumpang UBER adalah penumpang data Asli tanpa ragu. Dan pengemudi UBER merasa aman mempergunakan aplikasi UBER. Hal ini berbanding terbalik dengan aplikasi Grab dengan kenyataan #penumpangGRABpalsu.
UBER segera berakhir 8 April 2018. |
Ada ndak pengaruh untuk penumpang ?. Saya tahu #penumpangUber semua bersedih. Melalui twitter, penumpang uber curhat; https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3937341/ramai-curhat-sedih-netizen-pasca-uber-dicaplok-grab
Agresivitas Grab yang menancapkan operasionalnya di seluruh kota di Indonesia dan Asia Tenggara tidak beda jauh saat Jepang menjajah Indonesia.
Hari ini telah pasti, sejarah terulang UBER menyerahkan Operasionalnya di Asia Tenggara kepada Grab.
Mirip masa penjajahan, bedanya dulu secara perang fisik. Hari ini INDONESIA di serahkan UBER ke Grab, = terjajah ekonomi.
Era kompetitif menyisakan Grab vs GoJek. Tidak ada lagi penyeimbang UBER. Kemana sumber-sumber kekayaan pasar Indonesia akan dikeruk........
Petinggi - Managing Director Grab Indonesia ; ngapain saja ?
Demikian juga - Managing Director Uber Indonesia ; juga ngapain saja selama ini ?
Mereka dengan mudahnya menyerahkan jutaan data driver online, wilayah operasional Indonesia, pasar terbesar Asia ; tanpa kemampuan (POWER) menolak menyerahkan harkat martabat rakyat Indonesia dari UBER ke Grab. INDONESIA ; gampang sekali diserahkan perusahaan asing Uber ke Grab.
Habis sudah cerita "NgUber Supir Transportasi Online Profesional Indonesia". Mulai 26 Maret 2018, kami Supir Transportasi Online Indonesia ada di dalam genggaman (cengkeraman) Grab.
Dan mulai esok #penjajahanJamanNow dimulai.
Sepertinya akuisisi biasa, sepertinya tidak beda jual/beli pada umumnya, sepertinya proses marger antar perusahaan seperti umumnya. Kenyataannya INDONESIA meski ada Presiden Director Uber Indonesia Monika Radijono, maupun ada Managing Director GRAB Indonesia Ridzki Kramadibrata. Mereka yang berkuasa atas udara transportasi online Indonesia dengan diam, menyetujui proses #penjajahanJamanNow terjadi.
INDONESIA tidak memiliki kedaulatan EKONOMI sedikit-pun di bidang transportasi online. Tersisa GoJek Indonesia, tempat kita menitipkan asa.
Sebagai penulis buku, sebagai ENTREPRENEUR, sebagai penggerak berkoperasi transportasi online, pendukung regulasi Transportasi Online Menteri Perhubungan, sebagai orang IT yang menguasai fleethub, sebagai pribadi, sebagai ketua koperasi ; terasa terancam dibawah jajahan era baru, khususnya udara transportasi ONLINE.
Silahkan renungkan catatan saya ini. #grabsejahtera, adalah milik "mereka" bukan kami para mitra driver. Tanyakan driver online yang setia dan jujur bersama Gr*b. Habissss dompetnya untuk modal topup Gr*b.
Dimasa depan kita tidak pernah tahu. Dulu saat Jepang datang menjajah seolah udara kemerdekaan sudah dekat. Saat ini, peranan Jepang masih terasa melalui softbank yang menguasai Investor mayoritas di Uber dan Grab. Entah apa yang akan dikeruk mereka kedepan. INDONESIA dengan wilayah luas, pasar besar, penduduk padat, kekayaan aslinya, jumlah drivernya, utang kendaraannya, dompet rupiah yang diambil, driver pengantar TUYUL yang kena pidana 12Milyar.
Demikian dulu catatan malam hari ini, melihat kenyataan UBER menyerahkan operasional Asia Tenggara kepada GRAB.
Comments
Post a Comment
Nama :
Email :
Pesan :