Festival Mudik adalah acara yang dirancang untuk merayakan tradisi mudik atau pulang kampung pada momen libur Idul Fitri dengan menampilkan serangkaian kegiatan, seperti pentas seni, pameran produk lokal, serta layanan khusus bagi para pemudik.
Event yang masuk kalender Dinas Pariwisata Propinsi Jawa Tengah, berlangsung di kabupaten Wonosobo. Dari tanggal 1 April 2025 sampai 5 April 2025.
Sumber IG @dieng_net 2025
Festival ini menjadi momen spesial bagi pemudik yang rindu dengan suasana kampung halaman. Atraksi balon udara tradisional dengan motif unik dan warna-warni akan menjadi daya tarik utama. Selain itu, berbagai hiburan khas Wonosobo juga akan hadir, mulai dari kesenian rakyat hingga pertunjukan budaya. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa menikmati beragam kuliner khas Wonosobo, seperti: tempe kemul, nasi megono, maupun mie ongklok. Masih dijelaskan Kadisparbud, tahun ini, pertunjukan balon udara tradisional akan digelar di 16 titik lokasi mulai dari tanggal 1 April 2025 hingga puncaknya pada 6 April 2025 di Alun-alun Wonosobo.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkolaborasi dengan Komunitas Balon Wonosobo dan berbagai pihak mengemas pertunjukan balon udara tradisional yang menarik, khas, dan berkesan.Diharapkan dengan hadir di 16 titik lokasi ini akan menciptakan pemandangan indah di berbagai titik penyelenggara festival sehingga langit Wonosobo penuh warna di setiap harinya. Adapun 16 titik lokasi penyelenggara event penerbangan balon udara dalam rangka Festival Mudik tahun 2025 ini meliputi:
1. Festival Balon Candiyasan Kertek (1-2 April 2025)
2. Festival Balon Semayu Selomerto (1-2 April 2025)
3. Festival Balon Kembaran Kalikajar di Lapangan Kembaran Kalikajar (1-4 April 2025)
4. Festival Balon Jogoyitnan Wonosobo (1 April 2025)
5. Festival Balon Mirombo Wonosobo (2 April 2025)
6. Festival Balon Simbang Kalikajar (2-5 April 2025)
7. Festival Balon Limbangan Mudal Mojotengah (3 April 2025)
8. Festival Balon Mendolo Bumireso Wonosobo (3 April 2025)
9. Festival Balon Lamuk Kalikajar (3-5 April 2025)
10. Festival Balon Reco Kertek (3-4 April 2025)
11. Festival Balon Tanjungsari Land Sapuran (3-4 April 2025)
12. Festival Balon Jaraksari Wonosobo (4 April 2025)
13. Festival Balon Wringinanom Kertek (5 April 2025)
14. Festival Balon Kaliasem Gondang Watumalang (4-5 April 2025)
15. Festival Balon Tempel Kalikajar (5 April 2025)
16. Puncak Festival Mudik di Alun-Alun Wonosobo (6 April 2025)
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo, mengonfirmasi bahwa Festival Balon Karangluhur dan Festival Balon Bojasari Kertek batal dilaksanakan karena satu dan lain hal, sementara Festival Balon Wringinanom tetap berlangsung tetapi hanya satu hari yakni pada 5 April 2025.
Harga: Rp 20.000Rp 10.000
Review Pelanggan - v1.72 (Fixed)
Berikan Review Anda
Review Produk
★★★★★
PROMO DROP MUDIK LEBARAN
Tiket Wisata sesuai tujuan dalam Zona, Keperluan Pribadi, Tambahan Destinasi secara dadakan, Tipping Driver.
STOOP Backpack Travelers. Assalamualikum wr wb, alhamdulillah admin kembali hadir dalam keadaan sehat, tidak kurang satu apapun. Kali ini sobat STOOP Backpack Travelers akan diajak ke destinasi Wisata sekaligus Pelatihan Manasik Haji dan Umroh di Firdaus Fatima Zahra, di Mangunsari Gunung Pati Semarang.
Kenapa sobat Stoop.my.id wajib ke Firdaus Fatima Zahra ?. Sebagai destinasi wisata, Firdaus Fatima Zahra tepat untuk belajar Manasik Haji sebelum ke Baitullah. Setidaknya kita mendapatkan preview Makkah dari awal kedatangan di Firdaus Fatimah Zahra. Pintu gerbang yang mewah menyambut pengunjung, dan didalamnya cukup menggambarkan besok kita pasti ke Makkah untuk menunaikan ibadah Haji.
Fasilitas Firdaus Fatima Zahra terdiri :
Replika Kabah
Replika Masjidil Haram
Replika Masjid Al Aqsa
Replika tempat Sai
Replika bandara dan imigrasi Arab Saudi
Padang Arofah
Perkemahan Mina
Jamarat Mina
Jabal Rahmah
Museum kebudayaan dan sejarah Arab
Retribusi Tarif Tiket Masuk Pengunjung Rp40.000,00, Untuk Parkir Motor Rp2.000,00, Parkir Mobil Rp5.000,00, Parkir BusRp10.000,00.
Jam operasional ; Senin - Minggu, buka 08.00wib - 17.00wib.
Jadwalkan kunjungan ke Firdaus Fatima Zahra bersama kami.
Bikin software Hotel, Apartment & Backpack Room ver1.25.1 dengan system SaaS ; Software as Service & Maintenance free 1tahun, White Label. Tahun berikutnya hanya berlangganan 250/bln.
Fitur lengkap :
Admin
Reception
Hosekeeping
Restaurant
Inventory
Banguet Hall
Swimming Pool
Gym
Spa
Charging EV
Laundry Service
Develop by ;
Mitra Teknologi Informasi - SIAP TOKO
Consulting Bisnis & Branding :
Most Wanted Entrepreneur
Let Go bangun Hotel system dengan merek anda sendiri !
Wisata Semarang: Sejarah Dugderan & Warak Ngendog yang Harus Kamu Tahu!
STOOP Backpack Travelers. Semarang, ibu kota Jawa Tengah, memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam. Salah satu tradisi unik yang selalu dinantikan setiap tahun adalah Festival Dugderan, yang identik dengan maskot Warak Ngendog. Festival ini bukan sekadar perayaan biasa, tetapi sebuah simbol kebersamaan dan keberagaman budaya di Semarang.
Asal-usul Dugderan
Festival Dugderan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan menjadi tradisi khas Semarang dalam menyambut bulan Ramadan. Nama "Dugderan" berasal dari dua kata, yaitu "Dug" yang meniru suara bedug dan "Der" yang menggambarkan suara meriam yang ditembakkan sebagai penanda awal Ramadan.
Acara ini pertama kali digagas oleh Bupati Semarang pada abad ke-19 sebagai cara untuk menyatukan berbagai komunitas di kota yang multikultural ini—Jawa, Arab, dan Tionghoa.
Warak Ngendog: Makhluk Mitologi Khas Semarang
Salah satu ikon Dugderan yang paling terkenal adalah Warak Ngendog, makhluk mitologi yang menjadi simbol akulturasi budaya Semarang. Warak Ngendog adalah hewan imajiner dengan kepala naga (Tionghoa), badan menyerupai kambing (Arab), dan kaki mirip dengan kaki burung (Jawa). Warak melambangkan persatuan antar etnis di Semarang, sementara "Ngendog" (bertelur) melambangkan berkah yang didapat setelah menjalankan ibadah.
Biasanya, replika Warak Ngendog berwarna-warni dibuat dari bambu dan kertas, serta diarak keliling kota saat festival berlangsung.
Keseruan Acara Dugderan
Festival Dugderan diisi dengan berbagai kegiatan menarik, seperti:
✅ Pasar Dugderan – Bazar kuliner khas Semarang, suvenir, dan mainan tradisional.
✅ Kirab Dugderan – Arak-arakan Warak Ngendog yang meriah dengan pakaian adat.
✅ Pawai Bedug dan Meriam – Sebagai simbol pemanggilan umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadan.
✅ Pertunjukan Seni & Budaya – Tari-tarian tradisional, musik gamelan, dan pertunjukan khas Semarang.
Kapan dan di Mana Festival Dugderan Diadakan?
Festival ini biasanya digelar di Alun-Alun Kota Semarang atau di sekitar Masjid Agung Semarang, menjelang bulan Ramadan. Wisatawan dari berbagai daerah dan mancanegara datang untuk menyaksikan kemeriahan acara ini.
Mengapa Wajib Dikunjungi?
🎭 Unik & Bersejarah – Merasakan langsung tradisi yang sudah berlangsung lebih dari seabad.
📸 Instagramable – Warak Ngendog dan kemeriahan festival menjadi spot foto keren.
🍢 Wisata Kuliner – Banyak jajanan khas Semarang yang bisa dicicipi.
🌍 Akulturasi Budaya – Menyaksikan perpaduan budaya Jawa, Arab, dan Tionghoa dalam satu festival.
Ayo Kunjungi Dugderan!
Jika kamu berencana ke Semarang, jangan lewatkan Festival Dugderan & Warak Ngendog! Nikmati pengalaman budaya yang unik, jelajahi pasar rakyat, dan abadikan momen spesial di tengah kemeriahan festival. 🎉
👉 Follow @stoop.my.id @deditriputra untuk update event menarik lainnya!
Tiket GRATIS, pengunjung hanya di kenai parkir kendaraan maupun parkir Mobil.