2 Hari Online GrabBike Semarang
Lah akun GrabCar sudah punya, iseng Registrasi akun Grab Bike ; dengan identitas KTP Asli, SIM C Asli, STNK motor atas nama sendiri, nomer hape baru, nomer IME baru, dan akun berbeda dan lokasi beda, ternyata permohonannya diterima. Baguslah bisa coba mainin ojek online motor sambil jalan-jalan keliling kota dengan bawa penumpang + dapat duit + bonus / intensif. Bismilah di niat -in untuk cari rizki halal, untuk kebahagiaan keluarga dan tujuan tugas memperoleh data yang dibutuhkan untuk informasi literasi / catatan tentang bisnis transportasi online.
Bagaiamankah cara registrasinya ?
1. Daftar online disini ; https://kudo.co.id/shop/grab/daftar
2. Menunggu panggilan trainning melalui sms
3. Absensi Training dan proses activasi akun disini ; http://bit.ly/2uz70ev
Sayang pada saat training atribut jaket dan helm belum tersedia alias stock habis. Kami di minta menunggu sms dan bisa aktiv hari minggu atau senin 17/7/2017. Alhamdulillah hari minggu atribut helm dan jaket (cicilan) sudah bisa diambil dan "kling" tiba-tiba masuk top up sebesar Rp. 50rb.
Siang hari pukul 13.00 wib tanggal 16/7/2017, saat keluar dari kantor GRAB Semarang ; applikasi GrabBike saya "on - khan" ; alhamdulillah rizki anak sabar, langsung dapat order GRABFOOD melalui tap GrabExpress. Terasa sekali titik GPS Grab beda dengan GoJek apalagi UBER. Parah sebetulnya keakuratan titik jemput dan titik antar GRAB, meleset 60% ; untung ada fitur chating, sehingga cukup membantu.
Sayang disayang "online" sampai menjelang magrib, tidak kunjung dapat ORDER. Padahal di puast kota Semarang - keliling jl pahlawan, jl pemuda, jl mgr sugiopranoto dan coba lokasi rame versi GoJek/GoCAR, yaitu di wilayah Puri Anjasmoro....semua NOLLLL. Mengalami pertama on GOCAR Semarang (ruameeeeee pool), mengalami pertama on UBER (juga rameeee). Harapannya untuk GrabBike ketika online pertama bisa dapat 7 trip penumpang dan memperoleh bonus lumayan Rp. 30rb + Rp. 80rb seketika. Isya pulang kerumah perlahan-lahan sambil "online" cari order, tetapi tidak dapat order juga sampai di rumah Ngaliyan - Semarang Barat.
ONLINE HARI KE2
Tanggal 17/7/2017 berbarengan dengan hari pertama putra/putri kita masuk sekolah. Sebagai orang tua murid, kami di wajibkan ikut masuk kelas untuk memperoleh pengarahan program Sekolah. Jadi pagi itu applikasi tidak saya "on khan" ; jelas pilih ikut rapat di kelas. Selepas rapat pukul 09.00 wib app GrabBike Driver saya nyalakan ; gak dapat order juga. Sampai pukul 14.00wib saatnya jemput anak pulang sekolah di hari pertama MOS. Sampai rumah sambil tiduran sejenak dan applikasi tetap "online".
Dan akhirnya dapat juga ORDER ke pertama di hari ke 2 online Grabbike pukul 15.00 wib. Siswi SMU 8 Semarang ; ketahuan dari titik jemput dan titik antar ke Jl Sriwibowo. Saya apresiasi GPS Grab pas (akurat) !, yaitu kalau customer tepat berada di titik bisnis / kantor / instansi / sekolah / kuliner !. Hal ini justru kebalikkan pada operator GoJek / GOCAR ; gps tidak akan pernah menampilkan titik bisnis / kantor / instansi / sekolah / kuliner.
Baru memperoleh 1 trip, sepi lagi ORDER Grabbike sampai magrib. Biasanya perlu dorongan sedekah kotak amal. Alhamdulillah benar... Order masuk persis sebelah masjid di perumahan Karonsih Ngaliyan Semarang. Tujuan ke Nasmoco jl pemuda....lumayan Rp. 17 ribu. Beda dengan GOCAR/ GoJek, customer Grabbike semua bayar pakai tunai, asik. Ajaib baru 10 menit ada order masuk titik jemput Universitas 17 Agustus tujuan Jl Karangrejo Jatingaleh ; Tunai Rp. 17rb. Dan hari ke 2 Online Grabbike dapat 3 trip menjelang pukul 21.00 wib (promo bonus berakhir). Mendingan pulang ndak usah dipaksa cari trip ke 4 - 7, cukup dapat intensif Rp. 30rb sebagai ganti tenaga 6 jam Online.
Kesimpulan 6 jam online dapat 3 trip sejumlah TUNAI Rp. 47rb, masih dapat Intensiv Rp. 30rb jadi total Rp. 77rb. Dikurangi BBM Rp. 10rb dan beli minum Rp. 4rb. Masih tersenyum lebar dikantong ada Rp. 63rb. Maaf 2 hari Online GrabBike belum bisa jadi patokan dan kesimpulan. Secara keseluruhan grabbike Semarang masih sepiiiiiii, belum efisien untuk pekerjaan, kalau motor keliling kota sambil applikasi grab online = buang tenaga, buang waktu, buang BBM. Alhamdulillah 2 hari online Grabbike tidak terlalu tekor, sebab modal kendaraan hanya motor roda 2, artinya 1/10 harga (investasi) kendaraan mobil roda 4 untuk GoCar/Uber/GrabCar.
Catatannya. Biasa jadi supir online mobil, ngobrol bebas dengan customer didalam kabin, lebih mudah interaksi. Kalau jadi supir online motor, ngobrol terbatas, soalnya posisi depan belakang, fokus supir motor lihat jalan. Dan ini alasan negatif/minusnya ; yaitu tingkat resiko lebih tinggi, tenaga terkuras bukan di kaki (ngopling/ nge-gas) tetapi di "boyok". Dan efek "perubahan alam", yaitu panas (siang) dan dingin (malam/pagi). Sedangkan alasan Positif/plus ; yaitu "investasi ringan" yaitu berupa sepeda motor. Komisi / intensive/ bonus Grab saat ini lebih baik dibanding GOJek maupun UBER. Tetapi seperti terlihat bonus/intensive Grab berubah-rubah tiap hari, satu tanda Grab baru tahap "coba-coba" dengan skema yang menguntungkan kedua belah pihak.
Demikian catatan rider sejati ; 2 hari mencoba online Grabbike Semarang. Semoga tidak bosan membacanya, semoga memperoleh informasi dan tetap semangat ngebid, melayani customer dengan gembira dan hati-hati di jalanan kota.
Bagaiamankah cara registrasinya ?
1. Daftar online disini ; https://kudo.co.id/shop/grab/daftar
2. Menunggu panggilan trainning melalui sms
3. Absensi Training dan proses activasi akun disini ; http://bit.ly/2uz70ev
Sayang pada saat training atribut jaket dan helm belum tersedia alias stock habis. Kami di minta menunggu sms dan bisa aktiv hari minggu atau senin 17/7/2017. Alhamdulillah hari minggu atribut helm dan jaket (cicilan) sudah bisa diambil dan "kling" tiba-tiba masuk top up sebesar Rp. 50rb.
Siang hari pukul 13.00 wib tanggal 16/7/2017, saat keluar dari kantor GRAB Semarang ; applikasi GrabBike saya "on - khan" ; alhamdulillah rizki anak sabar, langsung dapat order GRABFOOD melalui tap GrabExpress. Terasa sekali titik GPS Grab beda dengan GoJek apalagi UBER. Parah sebetulnya keakuratan titik jemput dan titik antar GRAB, meleset 60% ; untung ada fitur chating, sehingga cukup membantu.
Sayang disayang "online" sampai menjelang magrib, tidak kunjung dapat ORDER. Padahal di puast kota Semarang - keliling jl pahlawan, jl pemuda, jl mgr sugiopranoto dan coba lokasi rame versi GoJek/GoCAR, yaitu di wilayah Puri Anjasmoro....semua NOLLLL. Mengalami pertama on GOCAR Semarang (ruameeeeee pool), mengalami pertama on UBER (juga rameeee). Harapannya untuk GrabBike ketika online pertama bisa dapat 7 trip penumpang dan memperoleh bonus lumayan Rp. 30rb + Rp. 80rb seketika. Isya pulang kerumah perlahan-lahan sambil "online" cari order, tetapi tidak dapat order juga sampai di rumah Ngaliyan - Semarang Barat.
ONLINE HARI KE2
Tanggal 17/7/2017 berbarengan dengan hari pertama putra/putri kita masuk sekolah. Sebagai orang tua murid, kami di wajibkan ikut masuk kelas untuk memperoleh pengarahan program Sekolah. Jadi pagi itu applikasi tidak saya "on khan" ; jelas pilih ikut rapat di kelas. Selepas rapat pukul 09.00 wib app GrabBike Driver saya nyalakan ; gak dapat order juga. Sampai pukul 14.00wib saatnya jemput anak pulang sekolah di hari pertama MOS. Sampai rumah sambil tiduran sejenak dan applikasi tetap "online".
Dan akhirnya dapat juga ORDER ke pertama di hari ke 2 online Grabbike pukul 15.00 wib. Siswi SMU 8 Semarang ; ketahuan dari titik jemput dan titik antar ke Jl Sriwibowo. Saya apresiasi GPS Grab pas (akurat) !, yaitu kalau customer tepat berada di titik bisnis / kantor / instansi / sekolah / kuliner !. Hal ini justru kebalikkan pada operator GoJek / GOCAR ; gps tidak akan pernah menampilkan titik bisnis / kantor / instansi / sekolah / kuliner.
Baru memperoleh 1 trip, sepi lagi ORDER Grabbike sampai magrib. Biasanya perlu dorongan sedekah kotak amal. Alhamdulillah benar... Order masuk persis sebelah masjid di perumahan Karonsih Ngaliyan Semarang. Tujuan ke Nasmoco jl pemuda....lumayan Rp. 17 ribu. Beda dengan GOCAR/ GoJek, customer Grabbike semua bayar pakai tunai, asik. Ajaib baru 10 menit ada order masuk titik jemput Universitas 17 Agustus tujuan Jl Karangrejo Jatingaleh ; Tunai Rp. 17rb. Dan hari ke 2 Online Grabbike dapat 3 trip menjelang pukul 21.00 wib (promo bonus berakhir). Mendingan pulang ndak usah dipaksa cari trip ke 4 - 7, cukup dapat intensif Rp. 30rb sebagai ganti tenaga 6 jam Online.
Kesimpulan 6 jam online dapat 3 trip sejumlah TUNAI Rp. 47rb, masih dapat Intensiv Rp. 30rb jadi total Rp. 77rb. Dikurangi BBM Rp. 10rb dan beli minum Rp. 4rb. Masih tersenyum lebar dikantong ada Rp. 63rb. Maaf 2 hari Online GrabBike belum bisa jadi patokan dan kesimpulan. Secara keseluruhan grabbike Semarang masih sepiiiiiii, belum efisien untuk pekerjaan, kalau motor keliling kota sambil applikasi grab online = buang tenaga, buang waktu, buang BBM. Alhamdulillah 2 hari online Grabbike tidak terlalu tekor, sebab modal kendaraan hanya motor roda 2, artinya 1/10 harga (investasi) kendaraan mobil roda 4 untuk GoCar/Uber/GrabCar.
Catatannya. Biasa jadi supir online mobil, ngobrol bebas dengan customer didalam kabin, lebih mudah interaksi. Kalau jadi supir online motor, ngobrol terbatas, soalnya posisi depan belakang, fokus supir motor lihat jalan. Dan ini alasan negatif/minusnya ; yaitu tingkat resiko lebih tinggi, tenaga terkuras bukan di kaki (ngopling/ nge-gas) tetapi di "boyok". Dan efek "perubahan alam", yaitu panas (siang) dan dingin (malam/pagi). Sedangkan alasan Positif/plus ; yaitu "investasi ringan" yaitu berupa sepeda motor. Komisi / intensive/ bonus Grab saat ini lebih baik dibanding GOJek maupun UBER. Tetapi seperti terlihat bonus/intensive Grab berubah-rubah tiap hari, satu tanda Grab baru tahap "coba-coba" dengan skema yang menguntungkan kedua belah pihak.
Demikian catatan rider sejati ; 2 hari mencoba online Grabbike Semarang. Semoga tidak bosan membacanya, semoga memperoleh informasi dan tetap semangat ngebid, melayani customer dengan gembira dan hati-hati di jalanan kota.
Comments
Post a Comment
Nama :
Email :
Pesan :