Apa bedanya OJEK PANGKALAN dan OJEK ONLINE ?

Hampir 1 bulan bergabung dengan Grabbike. Masih dalam rangka menyelesaikan tulisan buku "Supir Tranportasi Online" dan aplikasi startup STOP & GO . Harus ada fakta dan bukti sehingga hasil tulisan bukan cerita, tetapi berdasar kenyataan dilapangan. Akibat permintaan rendah Grabbike. Dibanyak sudut kota dipenuhi oleh sekelompok orang ber-jaket hijau hitam. Alhamdulillah di Semarang tidak ada gesekan, baik ojek pangkalan dengan ojek online ataupun sesama ojek online ; GoRide dengan GrabBike. Tempat mangkal anak-anak ojek online ; dimana disitu ada GoJek pasti ada GrabBike. Secara matematis kehadiran GrabBike (terakhir) mengurangi pendapatan teman-teman GoJek. Menambah pesaing saja...yang awalnya di pangkalan kec. Ngaliyan ada 50 GoJek kini dengan kehadiran GrabBike membengkak jadi 150 Driver.....ckckckckck. Sementara permintaan tetap, mungkin malah menurun. Ya turun drastis permintaan, disebabkan penumpang juga berminat "akun customernya" didaftar jadi pengemudi online.


Kemunculan solusi transportasi online diawal-awal dulu (2-4 tahun sebelumnya), yang sedianya menghargai / efisien waktu "ngetem" atau mangkal. Kini sudah jadi ANOMALI alias penyimpangan oleh Operator Grab dan GoJek itu sendiri. Mereka terus saja membuka peluang bergabung jadi Mitra Driver-nya. Jadi jumlahnya ndak imbang antara permintaan dan penawaran yang meluap-luap.Tata cara dan aturan ojek pangkalan yang sebelumnya rapi dengan ambil penumpang sesuai urutan, kini jadi berantakan dengan cara random/acak/posisi terdekat titik jemput customer.

Apa bedanya OJEK PANGKALAN dan OJEK ONLINE ?

Keduanya sama (nongkrong / ngetem). State atau status di lingkungan, OJEK PANGKALAN justru punya tempat di ujung gang atau depan kampung. Sedangkan status komunitas OJEK ONLINE tidak punya tempat pangkalan.

Tujuan bekerja adalah hasil. Karena status lingkungan OJEK PANGKALAN lebih jelas, maka hasil "ngetem" lebih dapat. Coba bandingkan OJEK ONLINE - apalagi kami mitra pengemudi GRABBIKE. Sama-sama ngetem di kec Ngaliyan 10 GrabBike dan 10 GoJek = 10 GrabBike berjam-jam (2 jam - 6 jam), tidak kunjung masuk order. Sedangkan 10 Gojek silih berganti datang dan pergi dengan durasi waktu "ngetem"10 menit - 20 menit.


Masih mau coba ?
Mau daftar GRAB Bike/Car ?, klik disini : DAFTAR PENGEMUDI GRAB

SOLUSI sebenarnya yang kami butuhkan bukan mencari pengemudi GRAB. Tetapi tanggung jawab dan kewajiban operator ke mitra pengemudi justru dikembalikan ke SOLUSI mencari ORDER / Customer !.

Jauh lebih baik, manfaatkan waktu NGANGGUR / NGETEM / NONGKRONG dengan menawarkan jasa tumpangan "murah" ke customer online.

MIMPI mengalahkan permintaan GoJek, itu sepertinya tidak dikerjakan oleh Grab !. Kalau kita dapat customer baru,,,download customer Grab baru, ujung-ujungnya pada akun customer grab ada notifikasi penawaran gabung jadi pengemudi GRAB !. Cara memasarkannya ? syukur dapat order offline / japri. Manfaatkan rumah dengan aplikasi google bisnis ; bikin TAP lokasi bisnis. Lihat dan klik di google MAP ; Driver GoCar GrabCar UberX Semarang, usaha kita memasarkan sudah muncul di peta.


ORDER.... ORDER.... ORDER.... ORDER....
ORDER.... ORDER.... ORDER.... ORDER....
dimana kamuuuuu......

Comments

Popular posts from this blog

Cari tahu (info) lokasi SERVER ; Gojek, Grab, Uber

PROSEDURE SEWA MOBIL LEPAS KUNCI AKUNTABLE

Ada Property Strategis untuk Hotel di Wonosobo - Dieng