Skip to main content

Posts

Showing posts with the label NgUber buku STOP & GO

Diakhiri "AKU CAH KERJO" NELLA KHARISMA

Dalam sebuah perjalanan supir transportasi online saat mengantar penumpang. Didalam kabin mobil, topik obrolan yang selalu ingin ditawarkan adalah presentasi semangat kewirausahaan, pendidikan dan aplikasi bersumber buku Most Wanted ENTREPRENEUR . Tergantung juga tingkat pendidikan dan interest penumpang. Bila bersama penumpang yang asik-asik, bisa nge-blazz bertukar pikiran, menawarkan IDE bisnis, konsultasi wirausaha, berbagi pengalaman, DEAL Franchisee , sampai meninggalkan virus positif ENTREPRENEUR. 60% penumpang taksi online, berasal dari kalangan ABG, order para lady's PK...huhhui, dengan tingkat pendidikan menengah. Mau ditunjukki buku motivasi, MWE, software bisnis SIAP TOKO7 , menawarkan tiket travel, booking sewa mobil / Hotel, Tiket Pesawat, tiket Kerata Api, jual PULSA, jual GOPAY, apalagi jual POPERTY 5milyar. Yang golongan "mbesegut" ini cuek dan cenderung suka-suka bikin sakit hati supir dengan memberi ratting bintang satu dan komentar negatif / kurang

Ber-audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah tentang "Polemik Transportasi Online"

Jujur saja di tingkat bawah; "supir" di jalan, para pencari order, untuk semua moda transportasi, saat ini dalam kondisi saling cemburu dalam memperoleh penumpang / order. Tidak lain lahirnya REVOLUSI transportasi online. Para pelaku usaha transportasi konvensional yang dulunya "aman" kini keadaannya "nyaris" bangkrut karena memperoleh saingan baru ; yaitu transportasi online. Driver taksi konvensional memilih keluar dan mendaftar jadi Driver Individu online. Untuk itulah di bikin regulasi untuk memecahkan masalah ini, oleh Kementrian Perhubungan. Dan lahirlah produk hukum Permenhub nomor 26 tahun 2017, yang terdiri dari 72 pasal. Niatnya baik untuk mencari "win-win solution" antara perusahaan transportasi konvensional dengan para pelaku "baru" driver online individu. Negara hadir menjembatani perusahaan yang sudah eksis bertahun-tahun, mereka berkontribusi dengan membayar pajak. Tahu-tahu mereka" mengeluh perolehan turun da