Ditemui di office, seorang driver Grab dan Gocar menangis curhat dengan kondisinya sekarang !.
Mendengar kisah pak "udin", hati ini ikut bergetar. Saya tanya apakah akunnya baik-baik saja atau suspend / bahkan putus Mitra ?.
"Tidak pak..." jawab beliau
Sebenarnya sih salah alamat beliau. Menyampaikan uneg-uneg dan kegalauan pikiran. Sampai-sampai keterlambatan pembayaran kendaraan mencapai 70hari.
Transportasi Online ini Industri applikasi (IT) bukan industri transportasi umum publik. Jadi biaya operasional IT untuk infrastruktur dan pengawasan driver itu membangkak - MAHAL.
PT Gojek dan Grab juga perlu biaya Bulanan/Tahunan server mereka. Masih ada biaya development, jujur harus bayar programmer untuk terus update versi dan bikin fitur atau system yang suka dibobol atau dimodifikasi orang lain. Mereka juga perlu cost untuk sewa office, manager, spv, penggajian staff diseluruh kantor cabang. Property/sewa office ini kalkulasi pengeluaran yang dasyat. Mereka operator aplikasi juga "pusing" dengan modal bonus/intensif untuk sekedar driver mau ambil order penunpang.
Gini-gini, sekarang posisi dibalik. Jika saudara yang punya Gojek atau Grab. Apakah 10% cukup layak untuk membiayai operasional itu semua...?. Share profit atau potongan trip 15% - 20%, bagi operator transportasi aplikasi "masih" minimalis.....😍 suwerrr, ndak mbela-mbelain perusahaan aplikator. Wah apalagi diwacanakan GoJek dan Grab harus jadi perusahaan penyelenggara transportasi. Potongan trip diprediksi membengkak 30%-40%. "Merembet ini pak Mentri !, tiket.com, traveloka dan konco-konconya kok ndak sekalian jadi perusahaan penyelenggara transportasi". 😎😎😎😎.
Pak Udin adalah satu dari driver online yang sehari-hari kerja online memandangi hape. Keliling kota on bid dari pagi sampai malam hanya berhasil dapat 5-10 trip. Satu diantara gambaran riil dari jutaan driver online se Indonesia. Penghasilan tidak memadai untuk beli BBM, makan, service, ganti oli, bawa pulang uang, apalagi untuk setor angsuran ke leasing.
Bagaimanakah solusi mengatasi kecilnya penghasilan driver online saat ini ?.
1. DEMO ke aplikasi ? atau
2. DEMO ke Istana Negara, atau
3. Take It or Leave It, atau
4. Jual mobil, atau
5. Jual akun (pensiun online), atau
6. Gabung PT atau Koperasi ?, atau
7. Figthing "don't STOP me Now", atau
8. Melahirkan Aset !!??💞💞💞
Seharusnya dengan biaya yang dasyat vs kemudahan yang diperoleh penumpang. Harga per KM trip "wajar" mungkin 2x harga taksi konvensional dan ojek pangkalan (motor). Masalahnya penumpang mau atau tidak...?. Ingat, harga motor /mobil saja tiap 6 bulan naik...🤣🤣🤣🤣.
Lihat promo Honda berikut ya...
Sales rekomended om Bagus ; https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=610878312595855&id=211354905881533
Untuk masalahnya pak udin, dan kita-kita seluruh driver online se Indonesia. Hufffft (menghela nafas).....mobil apa yang pantas, cukup untuk setoran harian dan bawa pulang uang untuk keluarga driver dirumah...?
1. RENAULT KWID
2. DAIHATSU AYLA 1.0
3. HONDA BRIO S
4. SUZUKI KARIMUN GL MT
5. TOYOTA LIMO Ex. BB
6. Fighting dengan menghadirkan unit taksi online dengan ALL NEW TERIOS
7. HONDA MOBILIO RS MATIC ; memberi kenyamanan Driver.
Terakhir ; kami sebagai perusahaan penyelenggara angkutan sewa sesuai regulasi Permenhub 108/2017. Bisa menjadi rekan, teman curhat, berbagi, pendamping, penguat, motivator, pemodal, pengadaan, konsultan.
Ingin berhasil, kuncinya LARUT dan sungguh-sungguh, belajar tentang bisnis (beda/unik) dan pengelolaan transportasi jangan hanya komunitas haha huhu. Jangan mau jadi Driver online seumur Hidup!.
Caranya ; mengalokasikan energy dalam synergy positif yang dibangun teman-teman koperasi supir transportasi online profesional. Dan....tambahkan diri anda sendiri. Kalikan dengan pengungkit disini, yaitu ; Konsultan Hak Cipta STOP & CO. Sabar, yuppp bersama selangkah lebih maju.
Mendengar kisah pak "udin", hati ini ikut bergetar. Saya tanya apakah akunnya baik-baik saja atau suspend / bahkan putus Mitra ?.
"Tidak pak..." jawab beliau
Sebenarnya sih salah alamat beliau. Menyampaikan uneg-uneg dan kegalauan pikiran. Sampai-sampai keterlambatan pembayaran kendaraan mencapai 70hari.
Transportasi Online ini Industri applikasi (IT) bukan industri transportasi umum publik. Jadi biaya operasional IT untuk infrastruktur dan pengawasan driver itu membangkak - MAHAL.
PT Gojek dan Grab juga perlu biaya Bulanan/Tahunan server mereka. Masih ada biaya development, jujur harus bayar programmer untuk terus update versi dan bikin fitur atau system yang suka dibobol atau dimodifikasi orang lain. Mereka juga perlu cost untuk sewa office, manager, spv, penggajian staff diseluruh kantor cabang. Property/sewa office ini kalkulasi pengeluaran yang dasyat. Mereka operator aplikasi juga "pusing" dengan modal bonus/intensif untuk sekedar driver mau ambil order penunpang.
Gini-gini, sekarang posisi dibalik. Jika saudara yang punya Gojek atau Grab. Apakah 10% cukup layak untuk membiayai operasional itu semua...?. Share profit atau potongan trip 15% - 20%, bagi operator transportasi aplikasi "masih" minimalis.....😍 suwerrr, ndak mbela-mbelain perusahaan aplikator. Wah apalagi diwacanakan GoJek dan Grab harus jadi perusahaan penyelenggara transportasi. Potongan trip diprediksi membengkak 30%-40%. "Merembet ini pak Mentri !, tiket.com, traveloka dan konco-konconya kok ndak sekalian jadi perusahaan penyelenggara transportasi". 😎😎😎😎.
Pak Udin adalah satu dari driver online yang sehari-hari kerja online memandangi hape. Keliling kota on bid dari pagi sampai malam hanya berhasil dapat 5-10 trip. Satu diantara gambaran riil dari jutaan driver online se Indonesia. Penghasilan tidak memadai untuk beli BBM, makan, service, ganti oli, bawa pulang uang, apalagi untuk setor angsuran ke leasing.
Bagaimanakah solusi mengatasi kecilnya penghasilan driver online saat ini ?.
1. DEMO ke aplikasi ? atau
2. DEMO ke Istana Negara, atau
3. Take It or Leave It, atau
4. Jual mobil, atau
5. Jual akun (pensiun online), atau
6. Gabung PT atau Koperasi ?, atau
7. Figthing "don't STOP me Now", atau
8. Melahirkan Aset !!??💞💞💞
Seharusnya dengan biaya yang dasyat vs kemudahan yang diperoleh penumpang. Harga per KM trip "wajar" mungkin 2x harga taksi konvensional dan ojek pangkalan (motor). Masalahnya penumpang mau atau tidak...?. Ingat, harga motor /mobil saja tiap 6 bulan naik...🤣🤣🤣🤣.
Lihat promo Honda berikut ya...
Sales rekomended om Bagus ; https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=610878312595855&id=211354905881533
Untuk masalahnya pak udin, dan kita-kita seluruh driver online se Indonesia. Hufffft (menghela nafas).....mobil apa yang pantas, cukup untuk setoran harian dan bawa pulang uang untuk keluarga driver dirumah...?
1. RENAULT KWID
 |
| OTR 117jt (jabodetabek) bisa dipertimbangkan. Sales 088215238283 |
3. HONDA BRIO S
4. SUZUKI KARIMUN GL MT
5. TOYOTA LIMO Ex. BB
6. Fighting dengan menghadirkan unit taksi online dengan ALL NEW TERIOS
7. HONDA MOBILIO RS MATIC ; memberi kenyamanan Driver.
Terakhir ; kami sebagai perusahaan penyelenggara angkutan sewa sesuai regulasi Permenhub 108/2017. Bisa menjadi rekan, teman curhat, berbagi, pendamping, penguat, motivator, pemodal, pengadaan, konsultan.
Ingin berhasil, kuncinya LARUT dan sungguh-sungguh, belajar tentang bisnis (beda/unik) dan pengelolaan transportasi jangan hanya komunitas haha huhu. Jangan mau jadi Driver online seumur Hidup!.
Caranya ; mengalokasikan energy dalam synergy positif yang dibangun teman-teman koperasi supir transportasi online profesional. Dan....tambahkan diri anda sendiri. Kalikan dengan pengungkit disini, yaitu ; Konsultan Hak Cipta STOP & CO. Sabar, yuppp bersama selangkah lebih maju.
